Kearifan Budaya Lokal Cerminan Perilaku Budaya
Masyarakatnyaberlatar belakang dari suatu sifat dan tingkah lakumasyarakat
indonesia mengenaikebuadayaan lokal yang ada indonesia, yang dimana kebudayaan
tersebutmerupakan turun temurun nenek moyang kita pada sebelumnya.
Pendidikankarakter bukan hanya berperan guna membentuk kualitas individu
berbudi pekertimulia,berintegritas, maupun bermartabat, melainkan juga dapat
mendorongterbentuknya jati diri bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur
kebudayaan.Aturan-aturan yang mendasar yang lahir dari kebijakan dan
kesepakatanwarga masyarakat dalam suatu wilayahdisebut kearifan lokal. Kearifan
yang adadan berlaku dalam suatu wilayah,seperti kewajiban belajar atau
pendidikan bagiwarga buta aksara, perilaku gotong royong dan budaya atau seni
tradisional patutdijaga, dilestarikan dan dikembangkan sehingga memiliki daya
dukung terhadappembangunan termasuk pada bidang pendidikan nonformalKearifan
lokal ikut berperan dalam pengelolaan sumberdaya alam danlingkungannya.
Namun
demikian kearifan lokal juga tidak lepas dari berbagaitantangan seperti:
bertambahnya terus jumlah penduduk, teknologi modern danbudaya, modal besar
serta kemiskinan dan kesenjangan. Adapun prospek kearifanlokal di masa depan
sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat, inovasiteknologi, permintaan
pasar, pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayatidi lingkungannya serta
berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan langsungdengan pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan serta peran masyarakatlocal Di era globalisasi
saat ini,dengan era globalisasi yang diikuti masuknyabudaya asing seharusnya
budaya kearifan lokal harus dapat disinergikan.
Dengan demikian akan tetap menjaga kelestarian adat
istiadat peninggalan nenek moyangyang juga merupakan budaya bangsa Indonesia,
pelestarian budaya kearifan lokalini perlu dilakukan untuk menjaga
penyelewengan budaya bangsa Indonesia daribangsa lain.Ini sangat perlu
dilestarikan dan dijaga karena sudah banyak contohbudaya hasil peninggalan
nenek moyang bangsa Indonesia justru diadopsibangsalainApalagi dia menilai
budaya peninggalan nenek moyang bangsa indonesiamerupakan warisan
keanekaragaman budaya bagi bangsa Indonesia yangmemiliki keunikan dan daya
tarik tersendiri.Bisa saja warisan ini akan hilang jika tidak dijaga. Kita
banyak menyaksikan adat istiadat dan budaya bangsa Indonesia dapat dikenal baik
dengankeunikan dan keragamannya, jelasnya.Dia menilai budaya kearifan lokal ini
tidak hanya berbentuk seni, akantetapi termaksud jiwa kepemimpinan yang sudah ditinggalkan
paraleluhur.Budaya dan adat istiadat itu bukan hanya berbentuk seni saja atau
tarian-tarian daerah, akan tetapi sosok kepemimpinan para nenek moyang yang
dikenaldi seluruh nusantara. Misalnya saja Jawa dengan budaya kepemipinan
raja-rajaJawa atau Gorontalo dan daerah Sulawesi lainya yang juga dikenal
dengan sosok kepemimpinan para leluhurnya.Selain itubeliau menilai pelestarian
budaya kearifan lokal juga termaksudpenggunaan bahasa daerah.Bahasa daerah
merupakan satu bentuk dari budayadan adat istiadat yang termasuk dalam bingkai
pelestarianbudaya kearifan lokalyang harus dijagadan ditumbuhkembangkan.Banyakpuladitemui berbagai krisis ekologi yang muncul
akibatkeseimbangan alam terganggu. Tanpa kita sadari berbagai tindakan dan
sikap kitatelah merusak ekologi. Penggunaan teknologi yang tidak tepat guna
salah satunya.
dapat mengganggu keseimbangan alam seperti
perubahan iklim, krisis air bersih,pencemaran udara, dan berbagai krisis
ekologi lainnya. Oleh sebab itu, kita perlukembali mengembangkan dan
melestarikan kearifan lokal yang berkembang dimasyarakat.Perubahan cepat dalam
teknologi informasi telah merubah budayasebagian besar masyarakat dunia,
terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakatdi seluruh dunia telah mampu
melakukan transaksi ekonomi dan memperolehinformasi dalam waktu singkat berkat
teknologi satelit dan komputer.
Pemerintahdan perusahaan-perusahaan besar mampu
memperoleh kekuasaan melaluikekuatan militer dan pengaruh ekonomi. Bahkan
perusahaan transnasional mampumenghasilkan budaya global melalui pasar komersil
global.Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi
prosesasimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya
jeniskebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnyaagama-agama
besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaanIndonesia sehingga
memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakanbahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budayaatau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budayakelompok
sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteksperadaban, tradsional
hingga ke modern, dan kewilayahan.Namun seiring berjalannya waktu keberadaan
kearifan lokal semakintersingkirkan dengan masuknya berbagai teknologi dan
berbagai masalah sosialyang dihadapi masyarakat seperti pertambahan penduduk
yang semakinmeningkat. Keadaan demikian membuat masyarakat meninggalkan
kearifan lokalyang telah diturunkan secara turun-temurun. Pola pikir masyarakat
mulai berubahseiring dengan memudarnya kearifan lokal yakni dari pola pikir
holistik ke polapikir mekanik. Masyarakat tidak lagi memikirkan keseimbangan
alam danlingkungan dalam mengelola sumberdaya alam dan lingkungan. Prospek
kearifanlokal sangat bergantung kepada bagaimana masyarakat melestarikan
kembali
PEMBAHASANA.PengertianKearifan Lokal
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus
Inggris Indonesia, terdiri dari2 kata yaitu kearifan (wisdom) danlokal (local).
Local berarti setempat danwisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain
maka local wisdom dapatdipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai,
pandangan-pandangansetempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilaibaik, yangtertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam
disiplin antropologidikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan
istilah yang mula pertamadikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog
membahas secara panjang lebarpengertian local genius ini (Ayatrohaedi, 1986).
Antara lain Haryati Soebadiomengatakan bahwa local genius adalah juga cultural
identity, identitas/kepribadianbudaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut
mampu menyerap danmengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri
(Ayatrohaedi,1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi,
1986:40-41)mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local
geniusKearifanlokalberasal dari dua kata yaitu kearifan (wisdom), danlokal
(local).
Secara umum maka local wisdom
(kearifan setempat) dapatdipahami sebagai
gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana,penuh kearifan, bernilai
baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggotamasyarakatnya. Kearifan lokal
terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakatsetempat maupun kondisi geografis
dalam arti luas. Kearifan lokal merupakanproduk budaya masa lalu yang patut
secara terus-menerus dijadikan peganganhidup. Meskipun bernilai lokal tetapi
nilai yang terkandung di dalamnya dianggapsangat
universal.(http://filsafat.ugm.ac.id).Kearifan lingkungan atau kearifan lokal
masyarakat sudah ada di dalamkehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai
dari zaman prasejarahhingga saat ini, kearifan lingkungan merupakan perilaku
positif manusia dalam
Apakah Kearifan Budaya Lokal itu?
Menurut Direktur Afri-Afya, Caroline
Nyamai-Kisia, kearifan lokal adalahsumber pengetahuan yang diselenggarakan
dinamis, berkembang dan diteruskan
oleh populasi tertentu yang terintegrasi
dengan pemahamanmereka terhadap alamdan budayasekitarnya.Kearifan lokal adalah
dasar untuk pengambilan kebijakkan pada levellokal di bidang kesehatan,
pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alamdan kegiatan masyarakat
pedesaan.Dalam kearifan lokal, terkandung pulakearifan budaya lokal. Kearifan
budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokalyang sudah sedemikian menyatu
dengan sistem kepercayaan, norma, dan budayaserta diekspresikan dalam tradisi
dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yanglama.Jadi, untuk melaksanakan
pembangunan disuatu daerah, hendaknyapemerintah mengenal lebih dulu seperti
apakah pola pikir dan apa saja yang adapada daerah yang menjadi sasaran
pembangunan tersebut. Adalah sangatmembuang tenaga dan biaya jika membuat
tempat wisatatanpa memberipembinaan kepada masyarakat setempat bahwa tempat
wisata tersebutadalah"ikon" atau sumber pendapatan yang mampu
mensejahterakan rakyatdidaerah itu. Atau lebih sederhananya, sebuah pembangunan
akan menjadi sia-sia jika pemerintah tidak mengenal kebiasaan masyarakat atau
potensi yang tepatuntuk pembangunan didaerah tersebut.Dan apakah yang akan
terjadi setelah itu? Pembangunan tersebut akantidak tepat sasaran, bahkan
mungkin akan menyengsarakan rakyat dan tidak membawa kemajuan berarti karena
ketidak pahaman pemerintah terhadap kearifanlokal maupun kearifan budaya lokal
pada daerah tersebut. Seperti halnyapertambangan emasdan nikeldi wilayah timur
Indonesia.Mungkin merekamembawa keuntungan bagi negara, tapi bagaimanakah
tingkat kesejahteraanpenduduknya? Nampaknya mereka masih ada pada garis
kemiskinan yangmengakibatkan kurangnya pendidikan.Pembangunan yang tepat bukan
berarti menghilangkan adat istiadat ataumenghilangkan kekayaan budaya pada
suatu daerah, tapi sebenarnya, memajukanpotensi dan kekayaan yang ada pada
daerah tersebut. Sebab, jika pembangunan malah menghilangkan adat istiadat, maka bisa
dipastikan bahwa bangsa tersbutakan kehilangan jati dirinya.Contoh pembangunan
yang memanfaatkan kearifan lokal adalahdiperbaharuinya fasilitas pada daerah
penghasil garam di Madura. Fasilitas yangdiperbaharui antara lain adalah jalan,
listrik dan pelabuhan. Tidak hanya itu,Sumber Daya Manusianya juga semakin
diperbaharui dengan peningkatan mutuketerampilan pada sekolah-sekolah.Dengan
begitu, tidak hanya berdampak positif didaerah Madura saja,negara ini juga
tidak perlu mendatangkan garam dari luar negeri. bahkanmungkin, suatu saat
garam di Madura mampu menjadi salah satu daerah penghasilgaram andalan se ASEAN
atau bahkan sedunia. Hal yang cukup bijak untuk menghemat pengeluaran dan
meningkatkan mutu dalamnegeri.Keragaman bangsa Indonesia dari sisi etnis, suku,
budaya dan lainnyasejatinya juga menunjuk kepada karaktreristik masing-masing.
Pada saat yangsama, kekhasanitu pada umumnya memiliki kearifan yang pada
masa-masa lalumenjadi salah satu sumber nilai dan inspirasi dalam merajut dan
menapakikehidupan mereka.Sejarah menunjukkan, masing-masing etnis dan
sukumemiliki kearifan lokal sendiri. Misalnya saja (untuktidak menyebut yang
adapada seluruh suku dan etnis di Indonesia), suku Batak kental dengan
keterbukaan,Jawa nyaris identik dengan kehalusan, suku Madura memiliki harga
diri yangtinggi, dan etnis Cina terkenal dengan keuletan. Lebih dari itu,
masing-masingmemiliki keakraban dan keramahan dengan lingkungan alam yang
mengitarimereka.Kearifan lokal itu tentu tidak muncul serta-merta, tapi
berproses panjangsehingga akhirnya terbukti, hal itu mengandung kebaikan bagi
kehidupan mereka.Keterujiannya dalam sisi ini membuat kearifan lokal menjadi
budaya yangmentradisi, melekat kuat pada kehidupan masyarakat. Artinya, sampai
batastertentu ada nilai-nilai perenial yang berakar kuat pada setiap aspek
lokalitasbudaya ini. Semua, terlepas dari perbedaan intensitasnya, mengeram
visi.
terciptanya kehidupan bermartabat, sejahtera
dan damai. Dalam bingkai kearifanlokal ini, masyarakat bereksistensi, dan
berkoeksistensi satu dengan yang lain.Namun dari waktu ke waktu nilai-nilai
luhur itu mulai meredup, memudar,kehilangan makna substantifnya. Lalu yang
tertinggal hanya kulit permukaansemata, menjadi simbol yang tanpa arti. Bahkan
akhir-akhir ini budayamasyarakat hampir secara keseluruhan mengalami reduksi,
menampakkan dirisekadar pajangan yang sarat formalitas. Kehadirannya tak lebih
untuk komersialisasi dan mengeruk keuntungan.Tentu banyak faktor yang membuat
kearifan lokal dan budaya masyarakatsecara umum, kehilangan geliat kekuatannya.
Selain kekurangmampuanmasyarakat dalam memaknai secara kreatif dan kontekstual
kearifan lokal mereka,faktor lainnya adalah pragmatisme dan keserakahan yang
biasanya dimulai darisebagian elit masyarakat. Kepentingan subyektif diri
mengantarkan mereka untuk . “memanfaatkan” kearifan lokal. Mereka
menggunakannya secara artifisial, tapi sekaligus menghancur-leburkan nilai-nilai
luhur yang dikandungnya. Padagilirannya, masyarakat luas yang struktur dan
hubungannnya masih bersifatpatron-client “meneladani” sikap dan perilaku elit
mereka.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas tergambar dengan jelas
bahwa kearifanlokal masyarakat Nusantara terkodifikasidalam adat. Adat
masyarakat Nusantaraini memiliki konsep-konsepnya tersendiri di setiap kelompok
etnik. Dalamkearifan lokal Nusantara terdapat nilai-nilai untuk membentuk
karakter bangsa.Nilai-nilai tersebut mencakup: sistem kepemimpinan, hubungan
sosial, hidupsecara berkelompok, pentingnya berbagi materi dan pengalaman
kepada oranglain, belajar terus dari alam, nilai-nilai gotong royong, bagaimana
menghadapiperubahan dan globalisasi, sadar akan makhluk yang mulai dari kecil,
dewasa,sampai meninggal,hidup tidak boleh sombong, dan seterusnyaKearifan lokal
sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dankebijaksanaan hidup.
Pentingnya kearifan lokal dalam kebudayaan masyarakatkita secara luas adalah
bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional kitasebagai sebuah
bangsa.Mengembangkan nilai-nilai dan budaya iptek pada dasarnya adalahmelakukan
tranformasi dari masyarakat berbudaya tardisional menjadi masyarakatyang
berpikir analitsi kritis dan berketerampilan iptek dengan tetap
menjunjungtinggi/memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap
TuhanYME, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa.Manusia sebagai makhluk yang
berakal budi tidak henti-hentinyamengembangkan pengetahuaanya. Akibatnya
teknologi berkembang sangat cepatdan tidak terbendung seperti tampak dalam
teknologi persenjataan, computerinformasi, kedokteran, biologi, dan pangan.
Kemajuan teknologi tersebut bilatidak disertai dengan nilai etika,akan merusak
moral dan budaya masyarakat yangada di Indonesia
Sumber:
http://www.academia.edu/6248377/KEARIFAN_LOKAL_CERMINAN_BUDAYA_MASYARAKAT_DALAM_PENGARUH_TEKNOLOGI_Oleh_Asy_Ary_Suyanto